Buruh tani dan bahkan petani di pesisir Karawang, sempat kelimpungan. Menyusul, di saat pandemi Covid-19 mereka di hempas ujian gagal tanam gegara bencana alam rob. Berharap bantuan dampak bencana turun, BST Pertanian juga tak dapat.
![]() |
Petani |
Petani lainnya, Heri mengatakan, sawahnya terdampak rob sehingga harus tanam ulang, karena tanaman yang masam akibat air laut, menjadikan biaya kembali membengkak gegara gagal tanam. sementara sampai saat ini, bantuan untuk dampak Rob, tak nongol satupun, baik berupa bibit maupun subsidi lainnya. Bahkan, BST pertanian dampak Covid-19 juga luput dari perhatian pemerintah. "Bantuan rob gak pernah turun buat sawah kami, berharap dapat dari BST pertanian, ternyata zonk lagi, " Kata petani yang sawahnya di perbatasan Sukajaya - Pasirjaya ini.
Senada dikatakan Kades Pasirjaya, Wakzie Saglak. Petani yang terdampak rob, mengira bahwa BST pertanian itu adalah bantuan buat petani pemilik /penggarap yang sawahnya gagal tanam akibat Rob. Tapi kenyataannya memang bukan, sebab BST itu khusus penanggulangan Covid-19. Sehingga, sebagian yang beruntung dapat, yang tidak beruntung berarti harus diterima, sebab, Pemkab Karawang sampai saat ini hanya menerima data-data saja soal petani dan luas lahan yang terdampak rob, tapi bantuannya walaupun berupa bibit misalnya, tidak ada sama sekali spai detik ini. "Mereka mengira BST pertanian itu adalah bantuan bagi petani/penggarap sawah yang terdampak Rob, sebab mereka sampai saat ini belum.jyga dapat bantuan khusus rob dari Pemkab, "Katanya.***